Hubungan antara Masa Kerja, Beban Kerja, Intensitas Kebisingan dengan Kelelahan Kerja di PT Nobelindo Sidoarjo

Main Article Content

Adam Suryaatmaja
Vanida Eka Pridianata

Abstract





Kebisingan merupakan salah satu dampak negatif dari kemajuan dan perkembangan dunia industri. Dampak yang dapat diakibatkan adalah tertanggunya kesehatan berupa kelelahan. Kelelahan kerja tidak hanya dipengaruhi oleh kebisingan namun juga oleh masa kerja dan beban kerja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan total responden 25 orang dengan diberlakukannya kriteria inklusi. Data primer menggunakan pengukuran beban kerja yaitu dengan denyut nadi kerja, mengukur intensitas kebisingan dengan Sound Level Meter (SLM) dan kelelahan kerja dengan kuesioner KAUPKK. Analisis data dilakukan secara deskriptif pada setiap variabel dan menggunakan uji tabulasi silang untuk mengetahui besar kuat hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas usia pekerja yaitu 31-40 tahun (40%) dengan masa kerja rata – rata pekerja yaitu 9 tahun dimana beban kerja yang dirasakan yaitu termasuk dalam ketegori beban kerja tidak berlebihan (52%). Intensitas kebisingan yang melebihi NAB terdapat pada bagian spare part (85,37 dBA) dan mesin waterjet (87,44 dBA). Sedangkan kelelahan kerja diketahui 60% pekerja merasakan lelah saat bekerja. Hasil uji statistik diketahui bahwa hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja diketahui kuat yaitu 0,537. Sedangkan untuk beban kerja dengan kelelahan kerja memperoleh koefisien kontingensi sebesar 0,613 yang diartikan kuat. Hasil uji antara intensitas kebisingan dengan kelelahan kerja mendapatkan koefisien kontingensi sebesar 0,471 atau dikatakan cukup kuat.





Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Suryaatmaja, A., & Eka Pridianata, V. (2020). Hubungan antara Masa Kerja, Beban Kerja, Intensitas Kebisingan dengan Kelelahan Kerja di PT Nobelindo Sidoarjo. Journal of Health Science and Prevention, 4(1), 14–22. https://doi.org/10.29080/jhsp.v4i1.257
Section
Articles

References

Ramdan I., AL, Y.P. Hubungan Paparan Kebisingan Dengan Gangguan Psikologis, Ganggunan Komunikasi dan Tekanan Darah Pada Tenaga Kerja PLTD Kasamarinda 2014. Pros SNapp Sains, Tekonologi. 2014;4[1]:451–8.

Pusdatin Kemenkes RI. Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI), Situasi Kesehatan Kerja. 2015.

Suma’mur P. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). 2nd ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014.

Tarwaka P, Bakri LS. Ergonomi Industri Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. 2010.

Budiono S. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2003.

Grandjean E, Kroemer. Fitting the Task to The Human. A Textbook of Occupational Ergonomics. 5th ed. Piladelphie: Taylor & Francis; 2000.

Lumintang MF, Kawatu PAT, Warouw F. Hubungan Antara Umur dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja Pada Montir Perbengkelan di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkonan Utara Kabupaten Minahasa. E-Journal Heal. 2017;

Andriani KW. Hubungan Umur, Kebisingan, dan Temperatur Udara dengan Kelelahan Subjektif Individu di PT X Jakarta. Indones J Occup Saf Heal. 2017;5[2]:112–20.

Keosindratmono F, Septarini BG. Hubungan Antara Masa Kerja dengan Pemberdayaan Psikologis pada Karyawan PT. Perkebunnan Nusantara X (Persero). Insan. 2011;13[1]:50–7.

Tarwaka. Ergonomi Industri Edisi Revisi II. Surakarta: Harapan Press; 2015.

Cain B. A Review of The Mental Workload Literature. In: Defence Research and Development Canada Toronto. Toronto: Human System Integration Section; 2007.

Syafei M., Katon W. Analisis Beban Kerja Pegawai Secara Subjektif Dengan Menggunakan Metoda Nasa-TLX (Studi Kasus Pada Bagian Proses Manufaktur Di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik - Bandung). Proceeding 11 Natl Conf Indones Ergon Soc. 2011;1[1]:239–48.

Tambunan ST. Kebisingan di Tempat Kerja (Occupational Noise). 1st ed. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET; 2005.

Putera AF. Hubungan Intensitas Kebisingan Kontinyu dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Bagian Produksi di PT. Cisarua Tahun 2016. Dgilib Esa Unggul. Universitas Esa Unggul; 2017.

Suma’mur. Higiene Perusahaa dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto; 2009.

Harianto E, Pratomo H. Pajanan Kebisingan dan Hipertensi di Kalangan Pekerja Pelabuhan. Kesmas Natl Public Heal J. 2013;8[5]:215.

Damopoli FC, Kawatu PAT, Tumbol RA. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Supir BIs Trayek Manado - Amarung di Terminal Malalayang Manado. Universitas Sam Ratulangi; 2013.

Maurits LS. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books; 2010.

Kusgiyanto W, Suroto S, E. E. Analisis Hubungan beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia, dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia di Kelurahan Kranggan. J Kesehat Masy. 2017;5[5]:413–23.

Jannah N, Hardjanto, Suwadji. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Bagian Cutting PT. Dan Liris Banaran Kabupaten Sukoharjo. Artik Penelit Univ Muhammadiyah Surakarta. 2014;

Safitri M. Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelahan kerja Pada Pekerja Industri Rumah Tangga Rambak Kering Desa Doplang Kecamatan Teras Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2017.

Tambunan ST. Kebisingan di Tempat Kerja (Occupational Noise). 1st ed. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET; 2009.

Anizar. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009.

Atmojo PH. Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Kelalahan Kerja pada Pekerja Unit Spinning IV Departemen Two For One (TFO) di Industri Textile di Semarang. e-Prints Undip. 2013;