Hygiene Sanitation and Rhodamin B Dyes in Cenil Study in Sub-District Market of Jember District

Main Article Content

Charisma Try Ristianingrum
Anita Dewi Moelyaningrum
Rahayu Sri Pujiati

Abstract

Cenil is still one of the traditional foods that people are interested in nowadays. To make it look attractive, cenil producers often use red coloring substance such as Rhodamine B. Rhodamin B is one type of textile dye that is prohibited from being used in food. Many cases of food poisoning or illness are caused by insecure food consumed, lack of application of hygiene sanitation and the use of hazardous chemical dyes as additional ingredients in Cenil. This research used descriptively with quantitative approach. The population of the study was the producer of the cenil as many as seven producers that are selling at the spread in 4 traditional markets in 3 sub-district of Jember District. The sample in this study is total population. The result of the knowledge level of cenil respondents related to the use of additives dye has a medium category (57%). The result hygiene sanitation of cenil has a good selection quality (57%). The result of a laboratory test to the existence of Rhodamin B dye on cenil showed two samples (29%) which contain positive Rhodamin B. Identification the difference of cenil which containing Rhodamine B have bright pink color, tend to fluoresce, there are nonhomogeneous color spots and bitter taste.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ristianingrum, C. T., Moelyaningrum, A. D., & Pujiati, R. S. (2018). Hygiene Sanitation and Rhodamin B Dyes in Cenil: Study in Sub-District Market of Jember District. Journal of Health Science and Prevention, 2(2), 67–77. https://doi.org/10.29080/jhsp.v2i2.105
Section
Articles
Author Biographies

Charisma Try Ristianingrum, Universitas Jember

Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Rahayu Sri Pujiati, Universitas Jember

Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat

References

1. Daryanto, Mundiatun. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gava Medika; 2015.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip Higiene dan Sanitasi Makanan. Jakarta: Dirjen PPM dan PL; 2015.[update 2017 April 10]. Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/HIGIENE-SANITASI-PANGAN-DIT-GIZI1.pdf.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Presiden RI.
4. La Ifu A. Analisis Kandungan Rhodamin B Pada Sambal Botol Yang Diperdagangkan Dipasar Modern Kota Kendari (Studi Pada Hypermart dan Mall Mandonga). J Sains Dan Teknol Pangan. 2016;1(3).
5. Mahanani S, Saebani S. Pengaruh Pemberian Rhodamin B Peroral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histologi Tubulus Proksimal Ginjal Tikus Wistar [Skripsi]. [Semarang]: Universitas Diponegoro; 2013.
6. BPOM RI. Laporan Tahunan 2011. Jakarta: BPOM RI. 2012.
7. Winarno, F. G. Keamanan Pangan Jilid 1. Bogor: M-BRIO PRESS. 2004.
8. Sinaga, B. dan Basuki. Cambridge IGCSE Bahasa Indonesia. Singapura: The University Printing House. 2016.
9. Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. 2003.
10. Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2005.
11. Wawan, A. & Dewi, M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010.
12. Murtiyanti MF. Identifikasi Penggunaan Zat Pewarna Pada Pembuatan Kerupuk dan Faktor Perilaku Produsen (Studi Pada Sentra Kerupuk di Desa Ngaluran Kec. Karanganyar Kab. Demak). Unnes J Public Health. 2014;2(1).
13. Maulana, D. Kajian Kualitas Air Sungai dan Perilaku Kesehatan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. [Tesis]. [Purwokerto]: Universitas Jenderal Soedirman; 2013.
14. Rejeki, S. Sanitasi Hygiene dan K3. Bandung: Rekayasa Sains. 2015.
15. Aini, T. L. N. Analisis Penerapan Higiene Sanitasi Industri Mi Basah “X” dan Pemeriksaan Zat Pewarna Methanil Yellow Secara Kualitatif. [Skripsi]. [Jember]: Universitas Jember. 2015.
16. Moelyaningrum AD. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Pada Produk Tape Singkong Untuk Meningkatkan Keamanan Pangan Tradisional Indonesia (Studi di Wilayah Kabupaten Jember). Indones J Health Sci. 2012;3(1).
17. Retno, W.A. 2012. Hygiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta: PT. Gramedia Widyasarana Indonesia.
18. Budiyono B, Isnawati I, Wahyuningsih T. Tingkat pengetahuan dan praktik penjamah makanan tentang hygiene dan sanitasi makanan pada warung makan di Tembalang Kota Semarang tahun 2008. Indones J Health Promot J Promosi Kesehat Indones. 2009;4(1):50–60.
19. Moelyaningroem AD. Sanitasi Warung Makanan Pedagang Kaki Lima (PK-5) di Sekitar Kampus Universitas Jember Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Karena Makanan. J Penelit Kesehat Dan Farm SPIRULINA. 2007;2(1).
20. Yuliarti, N. Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Andi Offset. Yogyakarta. 2007. 16
21. Utami W, Suhendi A. Analisis Rhodamin B Dalam Jajanan Pasar Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. J Penelit Sains Dan Teknol. 2009;10(2).