PERILAKU BERAGAMA PASIEN DIABETES MELITUS

Authors

  • Siti Nur Asiyah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
  • Soffie Balgies Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya angka penderita diabetes mellitus yang membutuhkan penanganan dari berbagai aspek. Laporan dari WHO mengenai studi populasi diabetes diberbagai Negara, memberikan informasi jumlah penderita diabetes diIndonesia pada tahun 2000 adalah 8,4 juta orang, jumlah tersebut mempunyai urutan kekempat setelah India (31,7 juta), Cina (20,8 juta), dan Amerika Serikat (17,7 juta). Diperkirakan prevelensi tersebut terus meningkat pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina (42,3 juta), Amerika Serikat (30,3 juta), dan Indonesia (21,3 juta). Disisi lain, persoalan kesehatan sebenarnya bukan hanya menjadi urusan dunia kedokteran. Sebagaimana kesepakatan WHO ( 1984 ) yang telah menyempurnakan batasan sehat dengan menambahkan elemen spiritual didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku  beragama pasien diabetes mellitus.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif,Teknik pengumpulan data  dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, dan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap 3 pasien diabetes mellitus. Analisa data dalam penelitian ini melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari sisi dimensi pengetahuan dalam beragama, Subyek kesatu tergolong tinggi tingkat pengetahuannya, karena posisinya sebagai pendakwah dan pemimpin majelis ta’lim. Disusul Subyek kedua yang beragama kristen dengan seringnya membaca Al Kitab dan bergabung di kelompok persekutuan doa. Sedangkan Subyek ketiga, pengetahuan agamanya tidak terlalu tinggi, karena tidak bisa membaca kitab suci Al Quran. Sedangkan bacaan sholat dan Yasinan yang dilakukannya karena hafalan karena kebiasaan melafalkannya. Disamping itu ada dimensi pengalaman atau penghayatan, yang sama dialami ketiga Subyek. Cobaan hidup berupa sakit Diabet yang dideritanya membuat mereka mendekatkan diri pada Tuhan.Wujudnya adalah kegiatan berdoa dan perasaan doanya pernah dan pasti dikabulkan, perasaan bersyukur karena diberinya umur panjang dan pertolongan berupa kesembuhan merupakan penghayatan kedekatan dengan sang Khalik Tuhan Semesta Alam.Gambaran perilaku beragama yang terjadi pada ketiga Subyek juga menunjukkan ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut yaitu 1). Kehidupan  keagamaan  pada usia   lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan; 2). Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan; 3)..Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar sesama manusia, serta sifat-sifat luhur.; 4).Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjutnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Siti Nur Asiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Program Studi Psikologi

Soffie Balgies, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Program Studi Psikologi

Published

2017-03-21

How to Cite

Asiyah, S. N., & Balgies, S. (2017). PERILAKU BERAGAMA PASIEN DIABETES MELITUS. Jurnal Penelitian Psikologi, 7(1), 67–78. Retrieved from https://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/JPP/article/view/35