Peran Keterampilan Sosial Terhadap Kesiapan Kerja Lulusan Sarjana di Sumatra Barat
DOI:
https://doi.org/10.29080/ipr.v4i1.585Keywords:
keterampilan sosial, kesiapan kerjaAbstract
Tingkat pengangguran di Sumatra Barat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya khususnya pada lulusan sarjana (BPS, 2020). Kurangnya kesiapan kerja yang dipengaruhi oleh keterampilan sosial ditenggarai sebagai penyebab munculnya kondisi ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran keterampilan sosial terhadap kesiapan kerja lulusan program sarjana di Provinsi Sumatera Barat. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear. Populasi penelitian ini 327.150 orang lulusan sarjana yang belum bekerja. Sampel penelitian berjumlah 401 orang lulusan program sarjana yang belum bekerja hingga tahun 2020 dengan teknik penarikan sampel purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa keterampilan sosial memiliki peran yang signifikan terhadap kesiapan kerja. Aspek keterampilan dasar berinteraksi terbukti merupakan aspek dari keterampilan sosial yang memiliki peran paling besar dibandingkan dengan tiga aspek lainnya. Pembekalan terhadap calon sarjana dibutuhkan selanjutnya untuk membekali mereka dengan keterampilan sosial yang berfokus pada pengembangan keterampilan dasar berinteraksi agar mereka lebih siap memasuki dunia kerja.
Downloads
References
Ardias, W. (2019). Pengaruh Employability Program Berbasis KSA Terhadap Kesiapan Kerja. Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid, 21(1), 65-78. doi:https://doi.org/10.15548/tajdid.v21i1.251
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. (2020). Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Februari 2020. Padang: Badan Pusat Statistik.
Baiti, RD. dkk. (2017). Carrer Self Efficacy dan Kesiapan Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir . Jurnal Psikologi Integratif. 5(2).
Brady, R. (2010). Kesiapan Kerja bagi Inventaris Administrator. Jakarta: Akasia.
Firdaus, ZZ. (2012). Pengaruh Unit Produksi, Prakerin dan Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. 2(3).
Hamdan. (2018). Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi. Jurnal Nusamba. 3(2).
Isnaini, NSN & Lestari, R. (2015). Kecemasan Pada Pengangguran Terdidik Lulusan Universitas. Jurnal Indigeous. 13(1).
Maryani, E. (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Putri, SDNO dan Purnamasari, A. (2014). Keterampilan Sosial pada Siswa Taman Kanak-Kanak Tahfidz. Jurnal Psikologi Integratif. 2(1).
Prasetyo, H & Sutopo, W. (2018). Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek dan Arah Perkembangan Riset. Jurnal Teknik Industri. 13(1).
Rai, N.G.M. (2015). Social Skill Training (SST) Sebagai Intervensi Pada Anak Dengan Gangguan Sikap menentang. Jurnal Sosial Humaniora. 8(1).
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pendidikan Tinggi nomor 12 tahun 2012.
Yusof, H. dkk. (2012). Measurement Model of Employability Skills Using Confirmatory Factor Analysis. Procedia – Social and Behavioral Sciences.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work