Upaya Kendali Mutu dan Biaya Program Rujuk Balik Menggunakan Pendekatan Root Cause Analysis

Main Article Content

Astridya Paramita
Pramita Andarwati
Lusi Kristiana

Abstract

Program Rujuk Balik (PRB) merupakan program yang berpotensi memberi banyak manfaat bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis. Kajian ini bertujuan mengkaji proses pelaksanaan PRB Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Data diperoleh dengan panduan wawancara terstruktur yang ditanyakan kepada manajemen BPJS Kesehatan, penanggung jawab PRB di Puskesmas dan Rumah Sakit serta penanggung jawab apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Identifikasi kendala proses pelaksanaan PRB menggunakan pendekatan sistem, sedangkan pendekatan Root Cause Analysis digunakan untuk mencari penyebab yang mendasarinya. Hasil penelitian menengarai masalah utama pelaksanaan PRB adalah 1) ketersediaan obat PRB di Puskesmas terbatas, 2) penumpukan pasien di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) sehingga waktu tunggu memanjang, 3) notifikasi status pasien “potensi PRB†pada program VCLAIM di FKRTL cenderung diabaikan, 4) rendahnya kepatuhan tenaga medis di FKRTL dalam melengkapi form rujuk balik, dan 5) sosialisasi mekanisme PRB kepada masyarakat masih kurang. Penyebab dasar timbulnya masalah ini adalah tidak adanya metode evaluasi dan sumber daya manusia dari BPJS yang secara khusus melakukan proses pengawasan dan evaluasi berkala. Direkomendasikan kepada BPJS agar menugaskan staf khusus untuk memantau PRB secara berkesinambungan dan menyeluruh, serta bersama kolegium profesional kedokteran untuk segera menyusun standar ketentuan pasien stabil setiap penyakit yang termasuk dalam PRB.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Paramita, A., Andarwati, P., & Kristiana, L. (2019). Upaya Kendali Mutu dan Biaya Program Rujuk Balik Menggunakan Pendekatan Root Cause Analysis. Journal of Health Science and Prevention, 3(2), 68–78. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.214
Section
Articles
Author Biographies

Astridya Paramita, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Unit Pelaksana Fungsional Inovasi Tekhnologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Pramita Andarwati, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Unit Pelaksana Fungsional Inovasi Tekhnologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Lusi Kristiana, Ministry of Health

Unit Pelaksana Fungsional Inovasi Tekhnologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

References

Humas BPJS Kesehatan. Jaminan Kesehatan Semesta Sudah di Depan Mata. January. 2018;

BPJS Kesehatan. Panduan Praktis Program Rujuk Balik. 2014.

Pertiwi D, Wigati PA, Fatmasari EY. Analisis Implementasi Program Rujuk Balik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(3):1–11.

Kusumawati NI. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Rujuk Balik Pasien Penderita Penyakit Kronis Peserta BPJS Kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada; 2016.

Badan Penelitian dan Pengembangan. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jl. Percetakan Negara No.29, Jakarta 10560 2013. 2013.

Coşkun R, Akande A, Renger R. Using Root Cause Analysis for Evaluating Program Improvement. Evaluation Journal of Australasia. 2012;12(2):4–14.

Mosadeghrad AM. Healthcare service quality: towards a broad definition. International Journal of Health Care Quality Assurance. 2013;26(3):203–19.

Charles R, Hood B, Derosier JM, Gosbee JW, Li Y, Caird MS, et al. How to perform a root cause analysis for workup and future prevention of medical errors : a review. Patient Safety in Surgery. 2016;1–5.

Husaini Usman. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara; 2009.

Spath P. Introduction to Healthcare Quality Management. 1st ed. Health Administration Press; 2009.

Murdiyatmoko J. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung: Grafindo Media Pratama; 2007.

BPJS Kesehatan. Ringkasan Eksekutif Laporan Pengelolaan Program dan Laporan Keuangan Jaminan Sosial Kesehatan. 2017.

Báscolo E, Houghton N, Del Riego A. Construction of a monitoring framework for universal health. Revista Panamericana de Salud Publica/Pan American Journal of Public Health. 2018;42(February 2018).

Cangara H. Pengantar Ilmu Komunikasi. 18th ed. Jakarta; 2018.

Sarwiji H. Pengantar Manajemen. Solo: UNS Press; 2015.

Schultz EM, McDonald KM. What is care coordination? International Journal of Care Coordination. 2014;17(1–2):5–24.

Vassbotn AD, Sjøvik H, Tjerbo T, Frich J, Spehar I. General practitioners’ perspectives on care coordination in primary health care: A qualitative study. International Journal of Care Coordination. 2018;21(4):153–9.

Lillrank P. Integration and coordination in healthcare: An operations management view. Journal of Integrated Care. 2012;20(1):6–12.