Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Unit Pengerolan Besi
Main Article Content
Abstract
Kelelahan kerja adalah suatu kondisi tubuh sedang mengalami penurunan secara fisik atau psikis. Kelelahan kerja dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja dan memicu terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu, beban kerja fisik dan iklim kerja dengan kelelahan kerja. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik yang bersifat observasional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja shift pagi unit pengerolan besi PT X. Sampel penelitian ini sejumlah 40 tenaga kerja, dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling. Teknik analisa data menggunakan uji spearman. Hasil menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kelelahan pekerja pengerolan besi di PT X secara berturut-turut adalah beban kerja (P=0,001), iklim kerja (P=0,002), usia pekerja (P=0,003) dan masa kerja (P=0,008).
Downloads
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Setyawati, L. (2010). Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books.
Tarwaka. (2013). Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press.
Handayani, S. (2005). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Waktu Reaksi Rangsang Cahaya pada Tenaga Kerja yang Terpapar Panas di PT. Baja Kurnia Ceper Klaten. 4 No 1.
Japriska, L. M. (2014). Analisis Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan Partial Least Square (PLS). Vol 3 No 1.
Suma'mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7269:2009 mengenai Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Kalori Menurut Pengeluaran Energi. 2009.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
Benedictus S. Lampus, D. R. (2016). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja di PT. Timur Laut Jaya Manado. vol 5 no 2, 144-150.
Putri, D. P. (2008). Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Pekerja Terhadap Kelelahan (Fatigue) pada Operator Alat Besar PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya.
Daru Lestantyo, J. I. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang. Vol 2 No 2, 119-126.
Nugraheni, A. B. (2015). Hubungan Antara Beban Kerja Fisik dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk. PPB Majalengka.
Kuswana, W. S. (2016). Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan Kerja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
M, S. (2008). Higiene Industri. Jakarta: Balai FK Universitas Indonesia.