Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Unit Pengerolan Besi

Main Article Content

Izza Amalia
Noeroel Widajati

Abstract

Kelelahan kerja adalah suatu kondisi tubuh sedang mengalami penurunan secara fisik atau psikis. Kelelahan kerja dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja dan memicu terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu, beban kerja fisik dan iklim kerja dengan kelelahan kerja. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik yang bersifat observasional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja shift pagi unit pengerolan besi PT X. Sampel penelitian ini sejumlah 40 tenaga kerja, dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling. Teknik analisa data menggunakan uji spearman. Hasil menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kelelahan pekerja pengerolan besi di PT X secara berturut-turut adalah beban kerja (P=0,001), iklim kerja (P=0,002), usia pekerja (P=0,003) dan masa kerja (P=0,008).

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Amalia, I., & Widajati, N. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Unit Pengerolan Besi. Journal of Health Science and Prevention, 3(1), 16–24. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i1.147
Section
Articles

References

Setyawati, L. (2010). Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books.

Tarwaka. (2013). Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press.

Handayani, S. (2005). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Waktu Reaksi Rangsang Cahaya pada Tenaga Kerja yang Terpapar Panas di PT. Baja Kurnia Ceper Klaten. 4 No 1.

Japriska, L. M. (2014). Analisis Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan Partial Least Square (PLS). Vol 3 No 1.

Suma'mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7269:2009 mengenai Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Kalori Menurut Pengeluaran Energi. 2009.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.

Benedictus S. Lampus, D. R. (2016). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja di PT. Timur Laut Jaya Manado. vol 5 no 2, 144-150.

Putri, D. P. (2008). Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Pekerja Terhadap Kelelahan (Fatigue) pada Operator Alat Besar PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya.

Daru Lestantyo, J. I. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang. Vol 2 No 2, 119-126.

Nugraheni, A. B. (2015). Hubungan Antara Beban Kerja Fisik dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk. PPB Majalengka.

Kuswana, W. S. (2016). Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan Kerja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

M, S. (2008). Higiene Industri. Jakarta: Balai FK Universitas Indonesia.