Regulasi Emosi Remaja dari Ibu Pekerja Migran dan Non Migran
DOI:
https://doi.org/10.29080/jpp.v12i1.506Keywords:
strategi regulasi emosi, ibu pekerja migran, remajaAbstract
Regulasi emosi merupakan kemampuan individu dalam mengelola atau mengontrol emosi. Banyak remaja yang tidak dapat mengelola emosi mereka secara efektif sehingga rentan terhadap depresi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan regulasi emosi cognitive reappraisal dan expressive suppression pada remaja. Menggunakan metode kuantitatif komparatif, penelitian ini melibatkan 101 responden yang dipilih melalui purposive technique sampling. Pengumpulan data menggunakan skala ERQ (Emotion Regulation Questionnaire) yang terdiri dari 10 pertanyaan dan selanjutnya dianalisis dengan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada expressive suppression namun tidak ada perbedaan pada cognitive reappraisal. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya para ibu yang menjadi pekerja migran untuk tetap menjaga interaksi dengan anaknya. Faktor kualitas dan kuantitas interaksi antara ibu dan anak dapat menjadi bahan penelitian selanjutnya.
Downloads
References
Allen, Sarah & Kerry Daly. 2007. The Effect of Fathers Involvement: An Update Research Summary of the Evidence. Guelph: Father Involvement Research Alliance.
Bariola, E, Gullone E & Hughes E. K. 2011. Relationship Between Parent and Child emotion Regulation Strategy Use: A Brief Report. Journal of Child and Family Studies. Vol 21 (3). DOI 10.1007/s10826-011-9497-5
Choirunissa, R & Ediati A. 2018. Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Remaja-Orangtua dengan Regulasi Emosi pada Siswa SMK. Jurnal Empati. Vol 7 (3), 236 – 243.
Garside, R. B & Klimes-Dougan B. 2002. Socialization of Discrete Negative emotions: gender Differences and Links With Psychological Distress. Sex Roles. Vol 4 (3/4).
Gross, J. J & John O. P. 2003. Individual Differences in Two Emotion Regulation Processes: Implications for Affect, Relationship, and Well-being. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 85 (2), 348 – 362.
Gross, J. J. 2006. Handbook of Emotion Regulation. New York: The Guilford Press.
Hasnawati. 2013. Pendidikan Akhlak dalam Pola Asuh Orangtua. Jurnal Pendidikan Islam. Vol 28 (3), 441 – 454.
Lamb, M. E & Freund A. M. 2010. The Handbook of Life Span Development: Social and Emotional Development (Volume 2). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Martin, A. D. 2003. Emotional Quality Management. Jakarta: Penerbit Arga.
Nyklicek, I., Vingerhoets, A. J. J. M., & Zeelenberg, M. (Eds.). 2011. Emotion regulation and well-being. New York: Springer.
Ratnasari, Shinantya & Suleeman J. 2017. Perbedaan Regulasi Emosi Perempuan dan laki-laki di Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Sosial. Vol 15 (1), 35-46. Doi: 10.7454/jps.2017.4
Santrock, J. W. 2012. Perkembangan Masa Hidup. Terjemahan Benedictine Wisdyasinta. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, J. W. 2013. Adolescence (Fifteenth Edition). New York: McGraw Hill.
Salovey, P & Sluyter D. J. 1997. Emotional Development and Emotional Intelligence: Educational Implications. New York: Basic Books.
Septiawan, R. R. 2019. Pengaruh Regulasi Emosi dan Penyesuaian Sosial terhadap Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 1 Pageruyung Kendal. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Silitonga, R. S. 2015. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Emosional Remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 14 Medan. Skripsi, Ners, Keperawatan & Kebidanan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan.
Verzeletti, C, Zammuner V. L, Galli C & Agnoli S. 2016. Emotion Regulation Strategies and Psychosocial Well-being in Adolescence. Cogent Psychology. Vol 3 (1), DOI: 10.1080/23311908.2016.1199294