Kesejahteraan Psikologis pada Penderita Kusta di Sumberglagah Kec. Pacet. Kab. Mojokerto
DOI:
https://doi.org/10.29080/ipr.v4i1.649Keywords:
psychological well-being, penderita kusta, kecacatanAbstract
Lepra atau kusta adalah penyakit infeksi yang kronis yang dampaknya adalah kecacatan dan keterbatasan. Dengan kondisi tersebut memunculkan berbagai masalah pada diri penderita secara psikologis, penderita akan mendaptkan diskriminasi dan stigma dari masyrakat, namun penderita tetap merasa berbesar hati dan menerima keadaan diri sebagai manusia dihadapan Tuhan adalah sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran psychological well-being pada penderita Kusta di Sumber Glagah Mojokerto. Subjek penelitian ini adalah sebanyak 3 informan penderita kusta, informan yang digunakan sebagai subjek dalam penelitian ditentukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Dimensi yang diteliti meliputi penerimaan diri, hubungan posotif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan personal. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis melewati beberapa tahap reduksi, penyajian data dan dilanjutkan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa diawal terjadinya secara klinis dari penyakit kusta ini adalah terlihat pada kulit penderita kusta diantaranya makula berwarna keputihan, rambut alis rontok, kelumpuhan pada kulit muka, terjadi penebalan dikulit muka dan hidup seperti pelana. Masalah yang muncul lainnya adalah setelah subjek didiagnosa kusta maka akan mengalami penurunan kepercayaan diri, merasa malu, kehilangan harapan, dan memiliki harga diri rendah. Diungkap juga semua subjek sebagai anteseden menurunnya kesejahteraan psikologi mereka. Sedangkan peningkatan kesejahteraan psikologis yang menarik di sini adalah terungkap bahwa dimensi penerimaan diri sebagai dimensi pertama yang membantu subjek dalam mencapai dimensi – dimensi kesejahteraan psikologi yang lainnya, yaitu huhungan positif dengan orang lain, kemadirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan personal. Keenam dimensi ini muncul secara tidak bersama – sama, tetapi temuanya sesuai dengan gambaran dimensi.
Downloads
References
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Anggoro, Qomarudin. (2019) Iteraksi sosial Asosiatif eks penderita kusta di dussun sumberglagah, Kabupaten Mojokerto. Jurnal The Indonedian Journal Of Public helth, Vol 14, No 1 Juli 2019 hal 130 -140
Aulya, N. A., and Zain, I. M. 2016. Kajian Faktor-Faktor Eks Penderita Kusta Memilih Tinggal Di Dusun Sumberglagah Desa Tanjung Kenongo Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Swara Bhumi, 3(3).
Friedman, Marilyn M. (2003). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta : EGC.
Hurlock, E. B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Ruang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Kataoka, M., dan Nakamura, H. (2005). Psychological well-being and associated factors mong elderly hansen?s disease patient in leprosaria. Environmental health and preventive medicine. 10, 201-207
Kementerian Kesehatan RI, 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kesehatan Kementrian. (2021). PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2020. In M. Boga Hardhana, S.Si, Ms. P. Farida Sibuea, SKM, & M. Winne Widiantini, SKM (Eds.), Profil Kesehatan Indonesia 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nur Laili, A. F. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Pengetahuan Terhadap Perawatan Diri Penderita Kusta Di Puskesmas Grati Tahun 2016. The Indonesian Journal of Public Health, 12(1), 13. https://doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.13-26
Mu’mainah. (2019). Peran Self-Sigma terhadap kesejahteraan psikologi pada mantan Penderita Kusta Di Sumatera Selatan. Skripsi. Universitas Sriwijaya
Nasrudin. (2015). Hubungan dukungan keluarga dengan harga diri penderita kusta di puskesmas Jogoloyo Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Jurnal Edu Health, Vol. 5 No.1 April 2015
Sholehuddin, S., Nulhaqim, S. A., & Raharjo, S. T. (2019). Dukungan Keluarga Bagi Penderita Kusta Di Kota Cirebon. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 81. https://doi.org/10.24198/jppm.v6i1.22820
Ryff, C.D. (1995). Psychological well-being in adult life. Sage publication. Doi: 10.1111/1467-8721.ep10772395.
Ryff, C.D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of personality and social psychology. 57(6), 1069-1081.
Setiawan, Yahmin. (2012). Pengobatan Tuntas, Sembuh Dari Kusta. Di akses 14 januari 2013.
Sjamsuhidayat R, dkk. (2011). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
Scott, J. (2000). Psychosocial need of leprosy patient.Leprosy Review, 71. 486-491
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work